Nama : Allin Vely Phasa I.
NPM : 10120158
Kelas : C6
1. Definisi Perilaku Konsumen
Pada
hakikatnya, perilaku merupakan tindakan nyata seseorang yang dapat diobservasi
secara langsung. Sedangkan konsumen adalah seseorang yang terlibat dalam suatu
kegiatan pembelian atau penggunaan produk. Perilaku konsumen merupakan proses
pengambilan keputusan dan aktifitas masing-masing individu yang dilakukan dalam
rangka evaluasi, mendapatkan, penggunaan, atau mengatur barang-barang dan jasa
(Adi Nugroho, 2002:2).
Perilaku
konsumen merupakan perilaku yang diperlihatkan konsumen untuk mencari, memberi,
menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka
harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka. Perilaku ini termasuk suatu studi
unit pembelian dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan konsumsi dan
pembuatan barang dan jasa, pengalaman serta ide.
Contohnya, seseorang menjadi senang setelah mendengar melalui internet bahwa produk hp android lokal Advan, mengeluarkan tipe terbarunya yaitu Advan G2 dengan keutamaan kamera depan dan belakangnya, kemudian membelinya dan puas menggunakan telepon genggam tersebut.
Perilaku konsumen secara umum dibagi menjadi 2, antara lain :
v Perilaku Konsumen yang bersifat Rasional :
ü Konsumen
memilih barang berdasarkan kebutuhan
ü Barang
yang dipilih konsumen memberikan kegunaan optimal bagi konsumen
ü Konsumen
memilih barang yang mutunya terjamin
ü Konsumen
memilih barang yang harganya sesuai dengan kemampuan konsumen
v Perilaku
Konsumen yang bersifat Irrasional :
ü Konsumen
sangat cepat tertarik dengan iklan dan promosi di media cetak maupun elektronik
ü Konsumen
memiliki barang-barang bermerk atau brended yang sudah dikenal luas
ü Konsumen memilih barang bukan bedasarkan kebutuhan, melainkan gengsi atau prestise.
2. Proses Keputusan Pembelian
Menurut keputusan pembelian, konsumen dapat dikelompokkan menjadi konsumen akhir (individual), yang terdiri atas individu dan rumah tangga yang tujuan pembeliannya adalah untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau konsumsi. Sedangkan kelompok lain adalah konsumen organisasional yang terdiri atas organisasi , pemakai industry, pedagang dan lembaga non-profit yang tujuan pembeliannya adalah untuk memperoleh laba atau untuk memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan anggotanya.
Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh ciri-ciri kepribadiannya, termasuk usia, pekerjaan, keadaan ekonomi. Perilaku konsumen akan menetukan proses pengambilan keputusan dalam melakukan pembelian.
Dalam proses pembelian, terdapat tipe proses pembelian, antara lain :
Ø Proses
Complex Decision Making. Proses ini
terjadi apabila keterlibatan kepentingan tinggi pada pengambilan keputusan yang
terjadi. Contoh pengambilan untuk membeli produk sepatu. Dalam kasus seperti
ini, konsumen secara aktif mencari informasi untuk mengevaluasi dan
mempertimbangkan pilihan beberapa merek dengan menetapkan kriteria tertentu
seperti sepatu olahraga, sepatu roda yang mempercepat waktu berjalan dan
menghemat tenaga. Subjek pengambilan keputusan yang kompleks adalah sangat
penting. Konsep perilaku kunci seperti persepsi, sikap, dan pencarian informasi
yang relevan untuk pengembangan strategi pemasaran.
Ø Proses
Brand Loyalti . Ketika pilihan
berulang, konsumen berlajar dari pengalaman masa lalu dan membeli merek yang
memberikan kepuasan dengan sedikit atau tidak ada proses pertimbangan dalam
pengambilan keputusan. Contoh pembelian sepatu karet basket merek Nike atau
sereal Kellogg,s Nutrific Dalam setiap kasus disini pembelian adalah penting
untuk konsumen, sepatu basket karena keterlibatan kepentingan dalam olah raga,
sepatu sekolah dan sepatu kerja untuk dapat beraktivitas.
Menurut
Schiffman dan Kanuk (2007:16) pengambilan keputusan dapat dipandang sebagai
suatu system yang terdiri dari intput, proses dan output. Yang mana dalam hal
ini terdapat tiga tahapan dalam proses pengakuan adanya kebutuhan, usaha
pencarian informasi sebelum membeli dan penilaian terhadap alternative. Berikut
tahapan peoses pengambilan keputusan pembelian, antara lain :
Ø Mengenali
Kebutuhan. Pada tahap awal ini, proses pembelian dimulai ketika pembeli (konsumen)
mengenali kebutuhannya. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan
internal maupun eksternal.
Ø Mencari
Informasi, konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk mencari
informasi informasi yang lebih badak dari berbagai sumber. Yang dapat menjadi
perhatian pemasar dalam tahao ini adalah bagaimana caranya agar pemasar dapat
mengidentifikasi sumber-sumber utama atas informasi yang didapat konsumen dan
bagaimana pengaruh sumber tersebut terhadap keputusan pembelian konsumen selanjutnya.
Secara umum, konsumen mendapatkan sebagian informasi tentang sebuah produk
melalui sumber komersial, yaitu sumber yang didominasi oleh pemasar. Namun,
informasi yang paling efektif berasal dari sumber pribadi, baik dari keluarga,
teman, kenalan maupun tetangga. Tiap tiap informasi komersial menjalankan
perannya sebagai pemberi informasi, dan sumber pribadi menjalankan dungsi
legitimasi atau evaluasi. Melalui sebuah aktivitas pengumpulan informasi,
konsumen dapat memperlajari merek-merek yang bersaing beserta fitur-fitur yang
dimiliki oleh setiap merek sebelum memutuskan untuk membeli merek yang sama.
Ø Mengevaluasi
Alternatif. Informasi yang diperoleh dari berbagai sumber tersebut akan menjadi
bahan pertimbangan bagi konsumen untuk mengambil keputusan. Konsymen akan
mempertimbangkan manfaat termasuk kepercayaan merek dan biaya atau risiko yang
akan diperoleh jika membeli sutu produk.
Ø Mengambil
Keputusan. Setelah melalui evaluasi dan pertimbangan yang matang, konsumen akan
mengambil keputusan. Terdapat dua faktor yang mempengaruhi keputusan membeli
dan tujuan pembelian, yaitu sikan orang lain, dan faktor situasional yang tidak
dapat diprediksikan.
Ø Evaluasi paska pembelian. Setelah membeli, konsumen akan mengevaluasi keputusan dan tindakannya dalam membeli. Jika dinilai kinerja produk atau layanan yang dirasakan danyang diharapkan, maka konsumen akan puas, begitu pula sebaliknya. Kepuasan dan ketidakpuasan yang dialami konsumen akan berpengaruh terhadap perilaku selanjutnya.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Perilaku
konsumen dalam menentuan brand apa yang akan dibelinya tentu dipengaruhi
beberapa faktor tertenti. Secara garis besar, faktor-faktor tersebut dibagi
menjadi dua macam, antara lain :
Ø Faktor
Internal
Faktor internal merupakan faktor yanh berasal dari
dalam diri konsumen, faktor tersebut dapat berubah jika ada pengaruh dari
faktor luar, namun jika faktor internal memiliki posisi yang lebih kuat maka
faktor luar tidak akan memiliki pengaruh yang berarti. Diantara faktor-faktor internal
tersebut antara lain :
a) Pengalaman Belajar dan Memori
b) Perilaku fisik
c) Pembelajaran melalui symbol dan pemecahan masalah
d) Pembelajaran secara efektif
e) Kepribadian dan Konsep diri
f) Motivasi dan Keterlibatan
Motivasi mempunyai keterlibatan dalam memperngaruhi
konsumen untuk memutuskan membeli suatu produk. Semakin kuat motivasi yang
dimiliki, maka semakin kuat keterlibatan tersebut. Menurut Tatik Suryani (2013:
36) terdapat empat metode pengukuran motivasi, antara lain :
Ø Metode
wawancara mendalam.
Metode ini dilakukan dengan cara wawancara secara
mendalam terhadap konsumen yang telah dipilih bersasarkan
pertimbangan-pertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan penelitian.
Ø Metode
tes Proyektif
Dalam metode ini konsumen ditanya tentang reaksi dan
pendapat orang lain seandainya berada dalam situasi tertentu, apa yang
mendorongnya apa yang memotivasinya dan bagaimana pendapatnya.
Ø Metode
Kuesioner
Metode ini terdiri dari beberapa pendapat yang mana
nantinya konsumen akan memberikan penilaian mengenai setuju tidaknya dengan
pendapat tersebut.
Ø Metode
kelompok fokus
Metode ini menggunakan anggota yang dipilih
berdasarkan pertimbangan-pertimbangan strategik. Anggota yang dipilih
seharusnya dapat merepresentasikan atau mewakili konsumen yang menjadi sasaran
pemasaran, jumlah kelompok yang mempunyai kemampuan untuk memfasilitasi proses
diskusi yang memungkinkan konsumen dapat mengungkapkan motivasinya.
Ø Sikap
Sikap memiliki tiga unsur yaitu kognitif (pengetahui),
afektif (emosi, perasaan), konatif (tindakan)
Ø Persepsi
Merupakan proses dimana individu memilih, mengelola,
dan menginterpretasikan stimulus ke dalam bentuk arti dan gambar. Bisa juga
diartikan sebagai gambaran seseorang terhadap lingkungan sekitarnya.
Ø Faktor
Eksternal
Memperngaruhi konsumen untuk membeli sesuatu
berdasarkan lingkungan. Keputusan untuk membeli suatu produk saat ini cenderung
dipengaruhi lingkungan luar. Faktor Eksternal yang memperngaruhi perilaku
konsumen antara lain :
a) Faktor
budaya
b) Faktor
sosial
c) Faktor
ekonomi
d) Faktor bauran pemasaran.
4. Proses Internal Psikologi Konsumen
Psikologi
konsumen merupakan cabang ilmu psikologi yang memperlajari tentang perilaku
konsumen pada seseorang atau manusia. Konsumen biasa memiliki kebiasaan dan tingkah
laku yang berbeda-beda. Menurut pandangan filsafat lmu, bahwa ilmu saling
melengkapi dan mengisi. Psikologi konsumen ini juga demikian, agar suatu ilmu
semakin sempurna (kompleks) dan bermanfaat bagi manusia.
Psikologi
konsumen merupakan hubungan antara penciptaan suatu produk dan peluang
penggunaanya oleh individu dengan proses-proses mental (psikologis) yaiti
meliputi pemahaman tentang proses psikologi dalam diri konsumen sebagai
individu maupun kelompok, aspek-aspek psikologi yang dipertimbangkan dalam
strategi pemasaran maupun distribusi produk, riset pemasaran dalam konteks
psikologi. Berikut ini proses internal psikologi konsumen :
Ø Persepsi
Ø Perhatian
selektif
Ø Distorsi
Selektif
Ø Retensi Selektif
5. Alternatif pendekatan dalam Mempelajari Konsumen
Menurut
Olson, Jerry dan Paul Peter, terdapat beberapa pendekatan dalam memperlajari
konsumen, antara lain:
Ø Pendekatan
Interpretif, Pendekatan ini menggali secara mendalam perilaku konsumsi dan hal
yang mendasarinya.
Ø Pendekatan
tradisional, yang didasari pada teori dan metode dari ilmu psikologi kognitif,
sosial, dan behabiorial serta dari ilmu sosiologi. Pendekatan ini bertujuan
mengembangkan teori dan metode untuk menjelaskan perilaku dan pembuatan
keputusan konsumen.
Ø Pendekatan
sains pemasaran yang didasari pada teori dan metode dari ilmu ekonomi dan
statistika. Pendekatan ini dilakukan dengan mengembangkan dan menguji coba
model matematika berdasarkan hierarki kebutuhan manusia.
Sumber : E-book Perilaku Konsumen Strategi dan Teori
by : Nora Anisa Br. Sinulingga, Hengki Tamando Sihotang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar